‘’Pesantren layak diperhitungkan sebagai institusi keilmuan yang terhormat,’’
ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeterian Agama (Kemenag) Kalsel
Drs.H.Noor Fahmi,MM saat pembukaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke VI Tingkat Provinsi Kalsel, Minggu (27/08/17)
di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin.
Disampaikan
Ka.Kanwil kemapuan para santri menguasai kitab kuning mampu mempengaruhi sikap,
cara pandang, bahkan prilaku santri dalam menghadapi problem kemasyarakatan dan
kebangsaan. ‘’Oleh karena itu tidak heran santri mempunyai peranan penting
dalam dinamika keilmuan dan pesantren tetap terjaga hingga hari ini,’’ ujarnya.
Ka.Kanwil
juga memberikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya MQK tersebut
dan berharap kegiatan tersebut menebar
pesona ke kalangan luas, ‘’Mari kita
jadikan momentum ini sebagai intropeksi untuk membenahi kekurangan-kekurangan
kita, sembari mengukuhkan tradisi keilmuan yang kita miliki,’’ ajaknya.
Acara
tersebut dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik
Pemerintah Provinsi Kalsel Drs.Gusti Burhanuddin, M.Si. Dalam sambutannya Gusti
Burhanuddin mengatakan pesantren adalah lumbung emas yang telah terbukti
melahirkan sumber daya manusia yang agamis, cerdas dan membangun moralitas
umat.
Menurutnya
budaya mahir membaca dan menguasai kitap kuning di pesantren harus tetap
dikembangkan agar out-put pesantren mampu beradaptasi dengan dunia keilmuan
tempo dulu sehingga menjadi modal untuk menggali samudera ilmu keislaman
kontemporer yang mampu menjawab problematika keumatan.
Kepala
Kemenag Drs.H.Rusbandi,MA yang turut mendampingi kontingen Tanah Laut dalam
kesempatannya mengatakan kegiatan MQK bukan hanya sekedar ajang ssilaturahmi
antar sesama pondok pesantren, akan tetapi lebih mengutamakan peningkatan dan
pengembangan khazanah keilmuan bagi santri di Pondok Pesantren.
‘’Santri
yang mahir dan fasih membaca kitab kuning, tentu melahirkan insane yang cerdas,
berkualitas, dan menjadi SDM yang sangat mempunyai peranan penting dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,’’ ujarnya.
Ka.Kankemenag
juga berharap Kontingen Tanah Laut yang di Ketuai H.Awang Fatuddin, S.Ag
mendapatkan hasil yang baik dan dapat mengharumkan daerah serta mampu
mempertahankan prestasinya sebagai juara umum pada tahun sebelumnya.
Peserta MQK ke-VI
tersebut diikuti 13 Kabupaten Kota dengan jumlah peserta 619 santri dengan 11
cabang perlombaan. Acara berlangsung dari 25 s.d 30 Agustus 2017.
0 Komentar