Rumah Tangga Nabi Muhammad SAW

Penulis : H.M.H. Al hamid Al – Husaini
 
Kehidupan keluarga merupakan sendi kehidupan msyarakat. Keluarga terbentuk melalui perkawinan. Agama Islam mensyariatkan perkawinan sebagai satu-satunya bentuk hidup secara berpasangan yang dibenarkan, kemudian dikembangkan dalam pembentukan rumah tangga atau keluarga.
Perkawinan adalaah peristiwa yang agung, suci dan mulia yang mengantarkan pasangan suami istri untuk berumah tangga (berkeluarga) yang bahagia dan kekal dalam jalinan Mawaddah dan rahmah, menuju keluarga sakinah guna melahirkan generasi manusia yang baik dan berkualitas.
Agama islam memberikan tuntunan tentang tata cara hidup rumah tangga yang dicontohkan  oleh Rasulullah SAW. Beliau lahir di Makkah dalam keadaan yatim, dibesarkan dalam keadaan miskin, tidak belajar pada satu unit pendidikan apa pun, dan tidak dapat membaca dan menulis. Beliau hidup dalam lingkungan terkebelakang, kendati berasal dari kafilah terhormat sehingga memperoleh kepercayaan masyarakat untuk mengelola tempat suci ka’bah. Namun kesemua faktor tersebut tidak memberikan dampak negatif  sedikitpun terhadap keutuhaan pribadi beliau.
Ada t empat tipe manusia di dalam kehidupan, yaitu pekerja, pemikir, seniman, dan manusia yang larut jiwanya dalam ibadah. Kesemua tope maanusia tersebut  berpadu dalam bentuk yang amat sempurna dalam sebuah pribadi, yaitu pribadi nabi Muhammad SAW sebagai rabbul ‘alamin.
Akan tetapi persamaan beliau dengan manusia yang lain adalah dalaam hal ber-syariyyah- fisik  dan fisikis kemanusiaan, dalam arti  beliau mempunyai mata, telinga, tangan, kaki dan anggota-anggota tubuh yang lain seperti yang lazim pada manusia. Selain itu beliau juga mempunyai  naluri seperti butuh makan, minum,  hubungan seksual, dapat merasa senang dan  susah, gembira dan marah. Dalam kesemuaanya itu, beliau memang manusia biasa, tetapi sifat-sifat kemanusiaan beliau, seperti kejujuran, keluhuran, kasih sayang dan sebagainya adalah berbeda dengan manusia lain. Beliau dikaruniai Allah SWT. Banyak keistimewaan yang tidak dikaruniakan kepada manusia yang lain. Bahkan tidak pula dikaruniakaan kepada malaikat.
Beliau ada seorang yang dipilih dan diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran kepada umat manusia.  Dengan demikian beliau adalah seorang nabi dan rasul  yang mempunyai banyak kelebihan. Disinalah letak kesulitan  kita untuk berbicara tentang kehidupan rumah tangga dan perasaan-perasaan beliau terhadap para isterinya.
Dalam hal kehidupan rumah tangga, nabi mempunyai dua  macam rumah tangga yang tidak sama suasananya. Yang pertama adalah rumah tangga beliau dengan Siti Khadijah r.a sebagai istri tunggal selama 25 tahun, dan rumah tangga yang kedua adalah dengan beberapa istri sepeninggal khadijah.
Dalam buku yang berjudul  “Rumah tangga nabi Muhammad” ini menguraikan riwayat kehidupan  pribadi nabi Muhammad SAW  dengan semua istrinya serta suasana rumah tangganya. Selain itu, buku ini juga menguraikan tentang  kedudukan kaum wanita sebelum islam datang dan tentang  poligami dan kehidupan wanita-wanita yang dimadu.

Posting Komentar

0 Komentar