Mantan Kasubbag
Tata Usaha tersebut mengatakan, Madin merupakan sekolah agama yang
santri-santrinya terdiri dari siswa SD sampai dengan SMA yang
pembelajarannya dilaksanakan pada sore hari. “Saat ini keberadaan Madin
sudah mulai memudar, maka dari itu sudah menjadi kewajiban kita bersama
untuk terus menghidupkan dan mempertahankan lembaga ini,” katanya.
Lebih lanjut
ditambahkannya, pelajaran agama sangatlah penting guna membentuk
karakter dan akhlak anak anak kita sebagai generasi penerus bangsa.
“Madin merupakan lembaga yang tepat bagi anak anak mendapatkan ilmu
keagamaan secara mendalan,” tambahnya.
Sementara
Ka.kanwil Kemenag Kalsel yang diwakili Kabag TU H.Muslim mengatakan,
ajang Porsadin merupakan ajang mengadu bakat, menumbuh kembangkan bakat
santri, sekaligus wahana silaturahmi guna mempererat uhkuwah Islamiyah
antar sesama Madin se Kalimantan Selatan.
Selain itu H.
Muslim berpesan kepada santri untuk dapat bertanding secara sportifitas
menjunjung tinggi kejujuran. “Kita bertanding disini bukan mencari
juara, namun mencari yang terbaik, maka dari itu bertandinglah
semaksimal mungkin agar menghasilkan yang terbaik,” ucapnya.
Sebelumnya
Ketua Panitia Porsadin M. Syarawandi mengatakan, Porsadin sebagai ajang
adu prestasi antar sesama Madin, juga guna menggali potensi para santri.
“Semoga melalui Porsadin ini kita dapat menjaring santri santri yang
mempunyai bakat dan berpotensi meraih prestasi diajang Porsadin
ditingkat Nasional,” harapnya.
Kegiatan
Porsadin diikuti 390 peserta yang berasal dari 13 Kabupaten/Kota se
Kalsel yang akan mengikuti 12 cabang lomba yakni, Cerdas Cermat, Pidato
bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Arab, MTQ, Tahfiz Juz Amma, Murottal Wal
Imla, Kaligrafi, Puisi Islami, Tenis Meja, Bulu Tangkis dan Lari.
Porsadin
3 Tingkat Provinsi dilaksanakan dari 15 s.d. 16 Juni 2019 yang dibuka
secara resmi Asisten I Bidang Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
0 Komentar