Kasubbag
Tata Usaha Kementerian Agama (Kemenag) Tanah Laut H. Zairin Fanzani mengatakan melalui
rapat kordinasi daerah (Rakorda) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
(BAN-S/M) tahun 2019 lebih efektif. Hal tersebut ditegaskannya saat Kegiatan
Rakor tersebut diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 17 s.d 18 Maret 2019,
BAN-SM Kalsel bersama dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota, Minggu
(17/03/19) di Hotel Aria Barito, Banjarmasin.
Menurutnya
melalui Badan Evaluasi Mandiri yang menetapkan kelayakan Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah jalur Formal dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.
“Masyarakat
perlu memperoleh informasi tentang status dan peringkat akreditasi
sekolah/madrasah,” ujarnya.
H.Zairin
mengatakan selaku Kemenag Tala dan Pengawas Madrasah salah satu Asesor BAN SM Tala diharapkan melalui Rakorda BAN-S/M dapat
terbangun komunikasi, sinergi, dan kerja sama antara BAN-S/M Provinsi dengan
pihak terkait di daerah sehingga program akreditasi tahun 2019 dapat terlaksana
dengan efektif, efisien, dan transparan.
“Semua
kendala dan solusi harus diselesaikan bersama guna kemajuan lembaga sekolah/madrasah
khususnya di Kalsel,” ujarnya
Diketahui
tahun 2019 ini, Kalsel mendapatkan kuota 1.100 madrasah. Jumlah tersebut diprioritaskan
untuk SMK, MA, dan SMA untuk masuk ke perguruan tinggi.
Saat
ini, masih ada sekolah di Kalsel yang belum terakreditasi, khususnya di tingkat
madrasah. Hal ini akibat minimnya guru, kurangnya fasilitas, serta sekolah itu
takut di akreditasi. Padahal, dengan akreditasi sekolah bisa mendapatkan dana
BOS.
Sesuai
surat edara Dirjen Dikdasmen No 0993/D/PR/2019 mulai TA 2020 dana BOS hnya akan
dialokasikan bagi satuan pendidikan yang sudah terakreditasi.
“Saat
ini sekolah yang terakreditasi sebanyak 1.054 sekolah dari semua tingkatan.
Pada 2019, grade berubah lebih tinggi lagi. Tahun sebelumnya, untuk akreditasi
A gradenya hanya 86, dan akan meningkat menjadi menjadi 91,” ujarnya.
0 Komentar