Pembinaan Fardhu Kifayah dan Perkawinan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Usia Nikah di Kec.Takisung

Pada hari Senin (17/12),Kantor Urusan Agama (KUA)Kec.Takisung Kab.Tanah Laut mengadakan kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Fardhu Kifayah serta Bimbingan dan Pembinaan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Usia Nikah Se-Kecamatan Takisung yang bertempat di Balai Nikah KUA Takisung.
Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut,Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Tanah Laut,Drs.H.M.Tambrin,M.MPd yang didampingi Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kankemenag Tala,Darmawi,S.Pd.I,dan juga dihadiri alim ulama yang ada di Kec.Takisung.
Kepala KUA Takisung,H.Syahrani,S.Ag dalam laporannya mengatakan,tujuan diadakannya kegiatan ini selain sebagai program kerja KUA Takisung juga untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana caranya memandikan Mayit,mengingat semakin sedikitnya orang yang bisa melakukan hal tersebut.Selain itu,diadakannya bimbingan tentang reproduksi remaja usia nikah adalah untuk memberikan pengetahuan dan pencerahan kepada para remaja mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi khususnya para remaja yang belum menikah.Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari 30 orang dari tokoh masyarakat maupun tokoh agama untuk bimbingan fardu kifayah dan 30 siswa-siswi yang ada di sekolah se Kec.Takisung untuk bimbingan kesehatan reproduksi remaja usia nikah.
Drs.H.M.Tambrin,M.MPd dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan secara resmi,mengatakan kepada para remaja agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya barat,karena kita merupakan orang timur yang sangat kental dengan budaya dan adat istiadatnya.Disamping itu terkait masalah fardu kifayah,semakin hari orang yang bisa melaksanakan mandi jenazah semakin sedikit,dengan adanya kegiatan ini,diharapkan nantinya keluarga terdekat pun bisa memandikan jenazah keluarganya sehingga tidak perlu bingung lagi mencari orang untuk memandikan jenazah tersebut.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. apa yang akan dilakukan mui tala terkait dengan ajaran sesat yang ada di gg syarifusin pelaihari,contoh kesesatannya setiap selesai pengajian maka para jamaahnya boleh berciuman kepada yang bukan muhrimnya,hal ini sudah berlangsung bertahun tahun tapi nampaknya keberadaan mui tala hanya sebatas fatamorgana

    BalasHapus