Kepala Seksi
(Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) H. Fathuddin
mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Berbasis
Komputer (UNPK-BK) Tingkat Wustha pada Pondok Pesantren (Ponpes)
Salafiyah dihari pertama tertunda hingga 2,5 Jam dari jadwal semula
dimulai pukul 07.30 namun baru dapat dimulai pada pukul 10.00 Wita.
“Tertundanya
UNPK-BK itu dikarenakan adanya pemadanan listrik, yaitu adanya gangguan
pada gardu Induk PLN dan hal itu diluar kendali kita,” ujar Fathuddin
saat melaksanakan monitoring pada Ponpes Salafiah Al – Muttaqin Desa
Kuala Tambangan, Jum’at (10/05/19) pagi.
H.Fathuddin
mengimbau agar para santri tetap tenang serta manfaatkan waktu yang ada
untuk mengikuti ujian dengan semaksimal mungkin. “Semoga pemadaman ini
tidak akan terjadi lagi sehingga para santri dapat mengikuti ujian hari
ini sampai selesai dan tidak mengikuti ujian susulan,” harapnya.
Sementara salah
satu perwakilan Ustazah Ponpes Al-Muttaqin Yuliana melaporkan jumlah
santri yang mengikuti UNPK-BK Tahun 2019 berjumlah 26 santri dan untuk
pelaksanaannya pihaknya ikut di SMK Negeri 1 Takisung dengan biaya
mandiri dari orang tua santri.
“Ponpes tidak
dapat melaksanakan UNPK-BK ini secara mandiri karena kita tidak memiliki
perlengkapan seperti PC atau Laptop beserta Servernya,” jelas Yuli.
Lebih lanjut
Yuliana mengatakan kedepannya pihaknya akan berusaha untuk dapat
melaksanakan Ujian Nasional tersebut secara mandiri, “Kami sangat
mengharapkan bantuan dari Kanwil Kemenag Kalsel, para donator atau pihak
lain untuk dapat memberikan bantuan itu, supaya kami tahun depan dapat
melaksanakan ujian itu secara mandiri,” tukasnya.
Jadwal pada hari pertama UNPK-BK ada dua mata pelajaran, pada sesi pertama Bahasa Indonesia dan kedua PKn.
0 Komentar