“Tugas penyuluh
itu berat dan bahkan bisa dikatakan 1x24 jam,” ujar Kepala Bidang
(Kabid) Penerangan Agama Islam (Penais) Zakat dan Wakaf Kantor Wilayah
Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel Drs. H. Fahruddin, MA dalam
sambutannya pada kegiatan silaturahmi Penyuluh Agama Islam PNS dan Non
PNS se Kalimantan Selatan, Rabu (28/081/9) pagi di aula Dr. K.H. Ideham
Khalid Amuntai.
Dikatakannya,
jumlah penyuluh agama PNS di Kalsel ada 220 orang, jumlah tersebut tidak
sebanding dengan luas wilayah Provinsi Kalsel. “Kita berharap
kedepannya aka ada penerimaan yang lebih banyak untuk formasi penyuluh
agama, baik itu agama Islam atau non Islam,” harapnya.
Lebih lanjut
disampaikannya, kepada seluruh penyuluh agama untuk lebih peka terhadap
situasi kekinian dan peka terhadap program-program pembangunan
pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
“Seorang
penyuluh agama memiliki sasaran penyuluhan yang sangat luas dan tidak
dibatasi, dia bisa melaksanakan pembinaan di rumah sakit, sekolah
sekolah, anak jalanan dan masyarakat umum lainnya,” jelasnya.
Sementara itu
hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh)
Kabupaten Tanah Laut (Tala) Nurul Hikmah, sebagai penyuluh agama harus
siap membina masyarakat, kapanpun dan dimanapun tempatnya. “Sebagai
penyuluh kita memang dituntut mempunyai wawasan luas dan peka terhadap
isu-isu terbaru yang tersebar di masyarakat kita,” ungkapnya.
Selain
itu diharapkannya, acara tersebut akan semakin meningkatkan silaturahmi
antar penyuluh di Kalsel dan dapat saling bertukar pendapat mencari
solusi seputar masalah masalah yang berkembang didaerah masing-masing.
“Semoga kedepannya Pokjaluh Kalsel akan terus membangun komitmen bersama
guna meningkatkan pembinaan kepada umat,” pungkasnya.
Pertemuan
tersebut dihadiri seluruh Pokjaluh se Kalsel dan akan terus dilaksanakan
4 bulan sekali, secara bergantian di 13 Kabupaten/Kota di Kalsel.
0 Komentar