Pembelajaran Perang Banjar di Museum Lambung Mangkurat

Siswa-siswi  Kelas XI  MAN Pelaihari (Manpel) yang berjumlah 80 orang  terdiri dari kelas XI IPS 1 berjumlah 24 0rahg, XI IPS  2  27 orang, XI IPA 29 orang, 2 orang guru mata pelajaran sejarah serta 8 orang pendamping melakukan pembelajaran Perang Banjar di Meseum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Rabu (04/05/16).

Sebelum berangkat Kamad Dra. Hj. Aminah, S.Pd.I berpesan kepada semua siswa-siswi  yang melakukan pembelajaran di Museum agar tetap berlaku sopan dan menjaga nama baik madrasah. “Kalian dalam kegiatan ini tidak hanya jalan-jalan tetapi ada tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran untuk itu manfaatknlah meseum sebagai salah satu sumber pembelajaran,” ujar Hj. Aminah.

Guru mata pelajaran sejarah M. Fajar Rivanny, S.Pd menerangkan Pembelajaran Perang Banjar di Meseum Lambung Mangkurat  sangat bermanfaat untuk menambah wawasan peserta didik, mereka bisa melihat secara langsung benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan materi dan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran. 

”Sebenarnya situs yang paling tepat yang menjadi objek pembelajaran adalah situs Benteng Pengaron karena di sanalah tempat yang menjadi asal muasal terjadinya Perang Banjar (1895-1905) yang dipimpin oleh Pangeran Atasari  karena ada sesuatu halangan akhirnya dipindahkan ke Benteng Mandi Angin setelah dari meseum,” terang Fajar.
Shopia salah satu siswi kelas XI IPS 1  mengatakan pembelajaran di meseum sangat bermanfaat untuk melepas kejenuhan  pembelajaran  di dalam kelas. “Apalagi setelah dari Meseum Lambung Mangkurat perjalanan dilanjutkan ke Mandi Angin ada peninggalan sejarah dan mempunyai panorama alam yang begitu indah sehingga kepenatan yang dirasa menjadi hilang,” ujar Shopia.

Posting Komentar

0 Komentar